Sabtu, 30 Desember 2017

Melihat Kembali Semangat Percepatan Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah Tahun 2013


Melihat Kembali Semangat Percepatan Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah Tahun 2013
Oleh harmen batubara[1]

Pada pelaksanaan Rapat Sinkronisasi Data Batas Antar Daerah di Hotel Acacia, Jakarta dari tanggal 15-17 Februari 2012 yang lalu DitjenPum Kemdagri serta dihadiri oleh semua perwakilan provinsi menyiratkan perlunya percepatan dalam penyelesaian permasalahan perselisihan batas antar daerah. Menurut DirjenPUM masalah perbatasan antar daerah ini baru muncul setelah era reformasi, zaman orde baru boleh dikatakan persoalan batas antar daerah sama sekali tidak pernah mengemuka; kalaupun ada pasti dapat di selesaikan oleh Gubernurnya.

Tetapi setelah reformasi, masalahnya sangat berbeda; dari jumlah perbatasan yang terdiri dari 966 segmen (161 segmen provinsi, 805 segmen Kab/Kota) yang terselesaikan 151 segmen dan yang sudah ditetapkan dengan Permendagri baru 79 dan dalam proses 206 segmen sementara 681 segmen lagi belum tersentuh. Dalam manajemen dan penyelesaian konflik, sangat penting untuk terlebih dahulu dilakukan analisis untuk mencari sebab-sebab terjadinya konflik (Furlong, 2005). Karena tanpa tahu secara persis penyebab perselisihannya tentu akan sulit menemukan solusi yang pas. Analisis untuk mencari penyebab sengketa batas daerah di Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori penyebab konflik yang dikemukakan oleh Moore (1986).

Konflik atau perselisihan adalah salah satu bentuk perilaku persaingan antar individu atau antar kelompok orang. Potensi terjadinya konflik akan ada bila dua atau lebih aktor bersaing secara berlebihan atau tidak adanya kesesuaian tujuan dalam kondisi sumberdaya yang terbatas (Moore, 1986). Pendekatan Moore (1986) ini sering digunakan untuk alat analisis konflik terutama dalam hal menentukan penyebab sengketa dan perilaku konflik  (Forbes,  2001 dan Furlong,  2005).

Menurut Moore (1986) ada lima penyebab utama terjadi nya konflik batas dan untuk mengidentifikasi penyebab utama terjadinya konflik bisa dilihat dari : (1) persoalan hubungan antara orang atau kelompok, (2) persoalan dengan data, (3) tidak diperhatikannya atau tidak ada kesesuaian nilai (value), (4) kekuatan terstruktur dari luar yang menekan para aktor dalam sengketa, (5) persoalan kepentingan yaitu tidak diperhatikannya atau tidak ada kesesuaian dalam hal keinginan.

Penyebab Perselisihan Batas  Untuk dapat melihat berbagai perselisihan batas maka ada baiknya memakai kacamata Moore, dengan cara itu kita bisa melihat berbagai faktor penyebab terjadinya konflik atau perselisihan. Menurut Moore (1986), Furlong (2005) dan outdoorKristiyono (2008) penyebab konflik itu dapat dilihat dari berbagai sisi perselisihan tersebut yakni sebagai berikut[2] :

Konflik  structural  Adalah sebab-sebab konflik yang berkaitan dengan kekuasaan sehingga ada ketidak seimbangan kekuatan misalnya dalam hal ketimpangan kontrol sumberdaya, wewenang formal yang membuat bagaimana suatu situasi dapat dibuat untuk tujuan tertentu melalui kebijakan umum (baik dalam bentuk peraturan perundangan maupun kebijakan formal lainnya). Aturan main dan norma untuk menentukan aspirasi apa yang menjadi haknya. Ketika aspirasi dianggap tidak kompatibel dengan tujuan pihak lain maka hasilnya dapat menimbulkan konflik.

Faktor geografis dan sejarah merupakan dua aspek penyebab konflik struktural diantara aspek lainnya yang sering menjadi alasan klaim suatu wilayah. Faktor geografis merupakan klaim klasik berdasarkan batas alam, sedangkan faktor sejarah merupakan klaim berdasarkan sejarah kepemilikan (pemilikan pertama) atau lamanya kepemilikan (Prescott,  2010).

Faktor kepentingan  Masalah kepentingan menimbulkan konflik karena adanya persaingan kepentingan yang dirasakan atau yang secara nyata memang tidak bersesuaian. Konflik kepentingan ini terjadi ketika salah satu pihak atau lebih meyakini bahwa untuk memuaskan kebutuhan/keinginannya, pihak lain harus berkorban. Konflik kepentingan mungkin bisa bersifat substantif, prosedur atau psikologis.

Konflik  nilai  Konflik nilai biasanya disebabkan oleh sistem kepercayaan (nilai) yang tidak bersesuaian misalnya dalam hal definisi nilai dan mungkin nilai-nilai keseharian.

Konflik hubungan  Konflik hubungan antar manusia terjadi karena adanya emosi negatif yang kuat, salah persepsi, salah komunikasi atau tidak ada komunikasi, atau perilaku negatif yang berulang.

Konflik data/informasi  Konflik data/informasi terjadi ketika kekurangan atau tidak tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, data dan informasi yang tersedia salah, tidak sepakat mengenai data dan informasi yang relevan, beda cara pandang dalam menterjemahkan data dan informasi, atau beda interpretasi dan analisis terhadap data dan informasi.

Menurut Moore, konflik data, konflik nilai dan konflik hubungan sebenarnya konflik yang tidak perlu terjadi, artinya kalau data dan informasi tersedia sesuai kebutuhan, nilai-nilai yang ada dapat difahami secara baik dan emosi serta perilaku negatif dapat dijaga, maka tidak akan terjadi konflik. Konflik yang sebenarnya adalah konflik struktural dan konflik kepentingan yang hampir selalu terjadi karena antara faktor kepentingan dan faktor struktural adalah dua faktor yang saling berhubungan dan selalu ada dalam kehidupan manusia (Furlong, 2005).

Dari penelitian kasus sengketa batas daerah sesuai hasil penelitian Sumaryo dkk, yang dilakukan terhadap berbagai kasusu yang dilaporkan Kemendagri (2013), dapat diklasifikasi atas dasar katagori tahun pembentukan daerah otonom dengan mengingat tahun UUPD daerah yang bersengketa, yaitu:

Sengketa batas daerah antar DOB yang dibentuk pada era otonomi daerah  ( tahun 1999 s.d. 2009)
Sengketa batas daerah antara DOB yang dibentuk pada era OTDA (tahun 1999 s.d. 2009) dengan daerah otonom yang dibentuk sebelum tahun 1999.
Sengketa batas daerah antara daerah otonom yang dibentuk sebelum tahun 1999 (sebelum OTDA) namun munculnya sengketa terjadi pada era OTDA. Dari analisis yang mereka lakukan dengan menggunakan pendekatan  lingkaran konflik Moore seperti telah diuraikan sebelumnya,  maka perselisihan batas dapat dikelompokan atas jenis sengketa batas daerah yang terjadi selama era OTDA, yaitu:

Konflik data/informasi, dalam hal ini data dan infromasi geospasial yaitu kualitas peta lampiran UUPD yang tidak memenuhi syarat sebagai dasar dalam penegasan batas daerah  Kombinasi antara konflik data dan informasi geospasial dengan faktor kepentingan memperebutkan SDA dan faktor struktural terkait suatu wilayah pada DOB hasil pemekaran ingin tetap gabung dengan kabupaten induk.
Hasil Pengamatan atas Perselisihan Batas Era Otda[3]
Dari hasil penelitian secara observasi yang dilakukan selama periode tA 2006-TA 2013 ditemukan beberapa masalah perselisihan batas yang merujuk  pada;

  Ketidakjelasan UU Pembentukan.  Salah satu penyebab yang menonjol terdapat pada UU pembentukan Pemda, klausul tentang batas hanya disebutkan sebagai berbatasan dengan derah tetangganya. Misalnya disebelah utara berbatasan dengan daerah A; di sebelah selatan berbatasan dengan daerah B dst. ( sehingga muncullah perbedaan penafsiran antar UU, perbedaan pasal-pasal dengan peta lampiran, ketidakjelasan peta lampiran). Contoh: Sengketa Pulau Berhala antara Prov, Kepri dan Prov. Jambi.

  Perebutan SDA.  Kalau di daerah itu ada sumber SDA maka batas bisa jadi rebutan. Masing-masing pihak biasanya akan berlomba melayani dan itulah awal sengketa. Contoh: Kab. Muba-Kab. Mura Prov Sumsel (Sumur Migas Subhan 4); Prov. Riau (Kab.Rohil)-Prov.Sumut (Kab.Labuan Batu) terkait patok 153 (perkebunan sawit); Prov.Aceh (Kab.Aceh Tamiang)-Prov.Sumut (Kab.Langkat) terkait potensi sarang burung walet di Goa Bukit Kapal.

  Kesukuan/Kultur/Etnis. Meski batas hanya mengatur persoalan administrasi dan sama sekali tidak mempengaruhi masalah kepemilikan. Tetapi batas seolah sudah menjadi “pemisah” sehingga batas yang terdapat pada etnis yang sama; dinilai menjadi sebagai pemisah etnis itu sendiri.  Contoh:   Prov.Sumsel (Kab.Mura)-Prov. Jambi (Kab.Sorolangun) terkait eksistensi penduduk Suku Rawas.

  Pelayanan Publik. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan publik kepada warganya. Diharapkan warga yang ada di daerah batas tersebut  lebih dekat dengan pusat-pusat pelayanan. Contoh: di Prov. Bengkulu: keinginan penduduk sebag Desa di Kab. Kepahiang kembali bergabung ke Kab.Bengkulu Utara, Penduduk salah satu Kecamatan di Kutai Timur ver KTP Kota Bontang dan ingin bergabung ke Kota dengan alasan akses ke pusat pemerintahan lebih dekat (ke Sangata, Kutim 65 km; ke Kota Bontang hanya 3 km).

Adanya Kesamaan Persepsi Moore dan Realita Perselisihan Batas
Apa yang ditemukan Sumaryo dkk dalam penelitiannya berdasarkan pendekatan Moore dengan hasil observasi staff khusus Ditjem PUM Kemdagri, terdapat kesamaan terkait penyebab perselesihan batas. Yakni Konflik yang muncul karena kualitas data/informasi pada peta lampiran UUPD yang tidak memenuhi syarat sebagai dasar dalam penegasan batas daerah.

Kurangnya kualitas peta Lampiran UUPD kemudian menjadi “entri point” bagi masuknya berbagai kepentingan para pihak, seperti  kepentingan memperebutkan SDA, masalah etnis, kemudahan pelayanan.

Percepatan Penyelesaian Sengketa Batas

Selama ini yang dianggap sebagai salah satu kendala yang menyebabkan penyelesaian perselisihan batas itu jadi mahal dan memakan waktu lama, disebabkan peraturannya itu sendiri; yakni permendagri no 1 tahun 2006 tentang penegasan batas di daerah serta ketentuan yang harus dilaksanakan di lapangan.

Sekarang halangan itu sudah diperbaiki, Permendagri No I tahun 2006 telah direvisi dengan Permendagri No 76 Tahun 2012 yang pada intinya memberikan penekanan secara lebih tegas dan kuat kepada Pemda Provinsi ( Gubernur) sebagai perpanjangan tangan Mendagri di daerah. Revisi tersebut kembali memberi penekanan sesuai amanat penyelesaian perselisihan batas daerah sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 198, yakni :

Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar kab/kota dalam satu provinsi, Gubernur menyelesaikan perselisihan dimaksud. Apabila terjadi perselisihan antar provinsi, antara provinsi dan kab/kota di wilayahnya, serta antara provinsi dan kab/Kota di luar wilayahnya, Menteri Dalam Negeri menyelesaikan perselisihan dimaksud.
Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) bersifat final.
Juga ditegaskan jangka waktu dan mekanisme yang lebih jelas.
Yang tidak kalah menariknya adalah Pemamfaatan Teknologi Survei dalam penyelesaian perselisihan batas; yakni dengan metode Kartometrik. Dengan metode ini kondisi lapangan yang sebenarnya dapat dihadirkan di ruangan rapat; sehingga berbagai kesulitan ke lapangan tidak lagi jadi masalah; dengan demikian akan sangat menghemat waktu dan biaya.

Mengoptimalkan Penyelesaian Batas dengan cara Kartometrik dapat di optimalkan dengan dukungan data dari Pemerintah (berupa peta dasar, peta Batas Indikatif yang lebih akurat dengan memanfaatkan the best  available data seperti Citra satelit, SRTM, DEM dan IFSAR   dalam bentuk digital). Kerjasama (Kesepakatan atau Kontrak Kerjasama) dengan Bakosurtanal dan Dittopad untuk penyediaan Peta Dasar Rupabumi atau Topografi  dalam format digital dengan skala yang memadai.
Metode kartografis dilakukan pada tahap pelacakan batas daerah dengan catatan untuk  pelacakan batas yg sulit dilakukan di lapangan ditelusuri pada peta kerja & ditentukan titik koordinatnya dan titik-titik koordinat batas yg belum disepakati/ masih meragukan, dapat dilaksanakan pelacakan/ recheck ke lapangan. Hasil pelacakan di atas peta yg disepakati digunakan sbg bahan penyusunan PERMENDAGRI ttg Batas Daerah; Pilar dapat dipasang kemudian jika dipandang perlu dan memungkinkan.
Penyusunan SOP .  Beberapa SOP perlu diterbitkan untuk memberikan panduan baku bagi Tim PBD Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pembuatan beberapa Standar Operasi Presedur (SOP) terkait penyelesaian batas yang meliputi; SOP penyiapan Dokumen; SOP Pelacakan Batas; SOP Pengukuran dan Penghitungan Koordinat Batas; SOP Penggambaran Peta Batas dan SOP Sosialisasi Batas.

Pengoptimalan Kemampuan Internal, meliputi; Masalah  Kelembagaan  seperti :
Kurangnya  Sumber Daya Manusia (pegawai) sesuai kualifikasi  yg dibutuhkan untuk itu telah dilakukan;

Pembentukan Tim Asistensi/Konsultansi di tingkat pusat untuk membantu Tim PBD Pusat dan Ditjen PUM dalam proses survey, pemetaan, fasilitasi konflik, verifikasi dan perancangan Permendagri, serta sekaligus membantu Pemerintah Provinsi dalam memfasilitasi Kab/Kota.
Tim Asistensi/Konsultansi bersifat paralel (beberapa Tim bersama-sama), setiap Tim menangani beberapa Provinsi.
Tim Asistensi/Konsultansi terdiri dari para ahli antara lain di bidang: survey, pemetaan, geodesi, geografi, pemerintahan, manajemen konflik, sistem informasi, map drafter, dan operator.
Tim bertugas sebagai pendamping (management consultant) sampai dengan target pekerjaan terselesaikan.
Untuk merealisir percepatan tersebut  disamping merevisi Permendagri dan penetrapan metode kartogmeteris juga telah diambil langkah-langkah konkrit berupa ;

Quick Win Penyelesaian Segmen Batas Daerah : 

Percepatan Penegasan Segmen Batas Daerah Yang Tidak Bermasalah.
Gubernur Melaporkan Progres Penanganan Penegasan Batas  Kab/Kota Yang Ada Di Daerahnya.
Gubernur Melaporkan Secepatnya Kepada Mendagri Untuk Proses Penyelesaian Segmen Batas Yang Tidak Bermasalah Untuk Di Proses Permendagri Ttg Penegasan Batas Daerah.

Sinkronisasi Data Batas Daerah
Data yang ada, sebagian besar daerah belum melaksanakan penegasan batas dengan  sistematis dan terkoordinasi. Karena itu data perlu di sinkroniskan.

Untuk  itu perlu sinkronisasi data batas antar daerah yang sinergis antara Pusat, Provinsi dan Kab/Kota sebagai  tindaklanjut pelaksanaan penegasan batas. Agar sinkronisas penegasan batas berjalan dengan baik serta sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan data kegiatan penegasan batas yang mencakup: Identifikasi jumlah Kab/Kota yang berbatasan baik antara kabupaten/kota dalam satu provinsi maupun antar provinsi; Identifikasi permasalahan batas daerah dan tindaklanjutnya;
Identifikasi progres penyelesaian batas daerah; Rencana kerja tahunan dan anggaran serta sumber anggaran penataan batas daerah. Perkuatan Tim PBD Provinsi ; Pemberian SOP kepada provinsi ; Pemberian pelatihan, fasilitasi, asistensi dan konsultansi ; Pemberian dana dekonsentrasi kepada pemerintah provinsi untuk kegiatan koordinasi dan fasilitasi penyelesaian batas antar kabupaten/kota di wilayahnya.

Prioritas Percepatan  Prioritas program pada penyelesaian batas antar Provinsi melalui penegasan batas antar kabupaten/ kota berlainan provinsi.
Diikuti dengan penyelesaian batas antar kab/kota dalan satu provinsi
Mendorong provinsi memfasilitasi proses penegasan batas antar kabupaten/kota di wilayahnya.

Ekses Ketidakjelasan Batas Daerah dapat berupa;
  •   Ketidakjelasan Cakupan Wil Admin  Untuk Penyelenggaraan Kewenangan  Pemda
  •   Inefisiensi Pelayanan Kpd Masy (Duplikasi)
  •   Ketidakjelasan Luas Wilayah
  •   Ketidakjelasan Admin. Kependudukan
  •   Ketidakjelasan Dapil (Pemilu, Pilkada)
  •   Ketidakjelasan Administrasi Pertanahan
  •   Ketidakjelasan Perijinan Pengelolaan Sda
  •   Kesulitan Pengaturan Tata Ruang Daerah

Target tahun 2013 terkaiy penyelesaian  609 Segmen Batas Antar Daerah, meliputi;
Batas Daerah Antar Provinsi Berjumlah 127 Segmen Batas
Batas  Daerah Antar Kab/Kota Dalam Satu Provinsi Berjumlah 482 Segmen Batas.
Batas Daerah Antar Provinsi Menjadi Kewenangan Menteri Dalam Negeri Untuk Menyelesaikannya.
Batas Daerah Antar Kab/Kota Dalam 1 Provinsi Menjadi Kewenangan Gubernur  Untuk Menyelesaikannya
Dasar Hukum Penyelesaian Adalah Pada Uu No. 32 Tahun 2004 Pasal 198 Dan Permendagri No. 1 Tahun 2006 Pasal 20
Dari 482 Segmen Batas Mencakup Seluruh 33 Provinsi.



[1] CEO – www.wilayahperbatasan.com
[2] “Informasi Geospasial dan Sengketa Batas Daerah dalam Kegiatan Penegasan Batas Daerah pada Era Otonomi Daerah di Indonesia” hasil Penelitian Sumaryo Joyosumarto dkk-2013, mahasiswa Program Pascasarjana S3 Teknik Geomatika Fakultas Teknik UGM.
[3] Dari hasil observasi terkait perselisihan batas yang dilakukan oleh ( Harmen Batubara dkk) staff khusus Batas Antar Daerah Ditjen PUM Kemdagri periode 2006-2013.

Senin, 25 Desember 2017

Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI, Jurus UNGGUL Masuk Prajurit TNI



Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI, Jurus UNGGUL Masuk Prajurit TNI

Banyak pemuda indonesia sesungguhnya ingin menjadi anggota TNI, di samping bisa mengabdi pada Nusa dan Bangsa, prajurit juga memperoleh penghargaan tersendiri dari warga masyarakat disamping itu prajurit menerima layanan kedinasaan seperti, perumahan, tunjangan keluarga, tunjangan operasi dan jabatan, rawatan kesehatan, tunjangan hari tua, dan asuransi jiwa. Di samping itu, pembinaan prajurit TNI adalah salah satu institusi yang membina prajuritnya secara berlanjut dan berjenjang, pendidikan yang mengajarkan kepemimpinan secara sistematis dan sudah teruji di indonesia. Praktis hidup seorang prajurit adalah rangkaian pendidikan, penugasan, pelatihan dan operasi.
Buku ini dimaksudkan sebagai panduan sederhana dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi masuk Prajurit baik TNI dan secara umum untuk semua tingkatan baik Perwira, Bintara serta Tamtama. Karena pada dasarnya, standar tes Seleksi Masuk Prajurit TNI adalah relatif sama di semua Angkatan, antara lain : Akademi TNI (Akmil, AAL, AAU) dan Akpol, Perwira Prajurit Karier (Pa PK TNI), Sekolah Penerbang TNI Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) , Mahasiswa Beasiswa Ikatan Dinas TNI, Bintara Prajurit Karier TNI (AD/AL/AU/Pol), Tamtama Prajurit Karier TNI (AD/AL/AU) dan Wanita TNI (Kowad, Kowal, Wara) dan Polwan, yang membedakan adalah pada ke khususannya masing-masing satuan dan tingkatan atau levelnya sendiri.


Suka atau tidak kalau Anda mau mengikuti tes jadi prajurit TNI Anda pasti merasakan betul perlunya informasi terkait cara mengikuti seleksi prajurit TNI. Karena itulah maka buku ini sangat penting bagi Anda karena dari buku ini dipercaya Anda akan memiliki pengetahuan lengkap tentang seleksi masuk Prajurit TNI  dan jelas akan sangat berpengaruh terhadap cara Anda dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi. Anda bisa bayangkan sendiri. Kalau Anda memiliki pengetahuan tentang ragam atau jenis, bentuk dan contoh soal serta standar tesnya, maka Anda akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk bisa mempersiapkan diri lebih dini dan lebih baik. Dengan demikian untuk bisa berhasil dan lulus dalam Seleksi Masuk Prajurit TNI kian besar buat Anda. Jadi bisaakan dalam segala hal melakukan persiapan dengan baik, berusaha secara optimal. Jangan pernah berpikir cara lain misalnya lewat KKN, lewat nyogok atau berbuat curang lainnya. Karena hal-hal seperti itu hanya akan mempertebal keraguan pada diri Anda sendiri. Yang benar persiapkan diri secara baik, berusaha maksimal dan sertai dengan berdoa yang khusuk, selebihnya serahkan pada Allah yang maha besar.

Fakta menunjukkan bahwa banyak sekali Peserta Tes yang gagal / tidak lulus dalam tes penerimaan Prajurit TNI, karena mereka memang seolah terjun langsung. Bayangkan bila Anda seorang anak muda bisaa, meskipun Anda sehat fisik dan mental serta punya semangat yang bagus, tetapi tiba-tiba di suruh terjun payung dari pesawat. Anda pasti grogi dan takut, dan tentu saja akan sangat berbahaya dan fatal. Demikian juga dengan mengikuti seleksi masuk prajurit TNI. Tanpa mengetahui cara dan ragam materi yang akan diujikan tentu Anda pasti kecut. Walaupun sebenarnya Anda memenuhi standar untuk menjadi Prajurit TNI. Buku ini diharapkan dapat memberi peluang yang lebih baik untuk mengembangkan bakat / potensi yang dimiliki secara maksimal untuk bisa mengikuti tes, Anda diharapkan bisa lebih siap dalam mempersiapkan diri.Memang banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak lulus / gagal dalam tes penerimaan Prajurit TNI, namun salah satu faktor penyebab yang paling menonjol adalah karena pada umumnya mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar dan cukup tentang seleksi tersebut. Bisa dibayangkan, jika dalam mengikuti seleksi tanpa bekal pengetahuan yang memadai, maka sudah pasti seleksi Anda hanya bisa bersifat pasrah dan untung-untungan. Padahal jika seAndainya Anda mempunyai pengetahuan tentang seleksi, maka hasilnya akan lebih baik karena mempunyai kesempatan mempersiapkan diri secara lebih optimal sehingga kemungkinan lulus jadi lebih besar.



Kalau Anda mau sesungguhnya pengetahuan tentang Seleksi Masuk Prajurit TNI dengan mudah dapat diperoleh dari internet atau dari mana saja baik dari Buku, Majalah, Koran atau bahkan menanyakan langsung kepada prajurit itu sendiri. Namun dalam prakteknya, banyak dari mereka yang kurang peduli atau mau menggabungkan berbagai informasi tersebut sehingga jadi informasi yang lengkap. Dengan memiliki Buku ini, saya percaya Anda akan mendapatkan informasi yang Anda perlukan dan bahkan lebih dari cukup sebagai bekal Anda dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi.
Salah satu kenyataan pahit yang paling ditakuti oleh seorang pelamar adalah kegagalan. Susahnya lagi, tidak sedikit bahkan sebagian besar dari para pelamar justeru mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah  peserta yang di terima dibandingkan dengan jumlah peserta yang melamar. Perbandinganya bisa 2,3 sampai 4 kali lipat dari jumlah peserta yang diterima. Hal ini merupakan tantangan bagi Anda untuk benar-benar bisa menyiasatinya, dan sejak awal berniat untuk kompetisi secara fair dan tentunya dengan cara cara yang sehat. Sebagai langkah awal untuk menyiasati semua ini, kita harus mengetahui apa saja kira-kira yang menjadi penyebab kegagalan tersebut.

TidakMempunyai Informasi yang Akurat

Merupakan kesalahan yang fatal adalah apabila Anda memperoleh informasi yang tidak akurat mengenai proses seleksi prajurit TNI. Hal tersebut diibaratkan kalah sebelum perang dimulai. Informasi ini sangat penting peranannya untuk mengantarkan Anda agar menjadi peserta yang lulus. Informasi yang tepat akan menjadi modal dan sumber acuan bagi Anda dalam menyiapkan, merencanakan dan melaksanakan seluruh proses seleksi dengan sebaik-baiknya. Perlu dipahami bahwa ketidak tahuan Anda bisa jadi akan menyebabkan beberapa persyaratan administrasi yang wajib dilengkapi menjadi tidak lengkap, pelaksanaan tes kurang berjalan optimal dan tidak mustahil dalam proses seleksi Anda bisa melakukan hal-hal yang justru akan menjatuhkan nilai Anda sendiri.

Persyaratan administrasi adalah mutlak. Anda dituntut untuk bisa melengkapi dan menyerahkannya secara lengkap pada waktunya. Apabila tidak lengkap jangan harap Anda akan dapat panggilan dari panitia untuk melaksanakan tes berikutnya. Oleh karena itu, hal ini bisa Anda lakukan dengan mencari informasi yang dibutuhkan melalui media massa atau website resmi TNI di tiap-tiap angkatan. Apabila Anda ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas lagi maka jangan sungkan atau ragu dengan mendatangi satuan TNI terdekat, datanglah ke Bagian Personel di instansi TNI tersebut dan tanyakan informasi yang Anda perlukan. Kalau cara Anda baik, pasti Anda dilayani dengan baik pula.

Lulus Tapi Tidak Diterima

Bisa jadi semua informasi yang Anda perlukan sudah didapat dan benar. Bisa terjadi nilai Anda sudah lumayan bagus, namun tetap saja tidak lolos, hal ini di karenakan nilai peserta lain lebih tinggi daripada nilai Anda. Oleh karena itu Anda harus mengetahui berapa nilai maksimal yang bisa Anda peroleh pada tes tahap tertentu. Karena itu untuk amannya Anda harus punya target. Kalau misalnya calon yang akan diterima jumlahnya hanya 200 orang, maka nilai Anda harus bisa mencapat “the best 100”. Karena Anda harus berpikir bahwa “the best 100” adalah angka yang aman. Alasannya TNI juga akan sangat memerlukan personel yang punya nilai baik, tetapi juga kadang mereka punya kebijakan affirmasi pada saat penerimaan. Misalnya adanya pengaruh kebijakan dan pertimbangan lain, misalnya memberikan prioritas pada daerah tertentu, sehingga meski nilainya agak kurang tetapi bisa saja harus di luluskan dsbnya.Saya sendiri adalah mantan prajurit, dan selama pengabdian 30 tahun dalam kedinasan sering juga membantu saudara atau anak sahabat dalam mempersiapkan diri mereka yang ingin masuk atau menjadi prajurit TNI. Tetapi memang pada umumnya mereka buta sama sekali tentang seleksi masuk prajurit TNI. Karena itu saya berusaha mengumpulkan bahan / materi dari berbagai sumber sesuai keahlian / bidangnya masing-masing yang terkait dengan Tes Penerimaan Prajurit TNI sehingga isi dari Buku ini cukup memadai dan diharapkan dapat berguna bagi siapa saja yang akan melaksanakan persiapan mengikuti seleksi penerimaan Prajurit TNI. Pada awalnya bentuknya sangat sederhana dan hanya saya berikan pada mereka untuk dibaca dan ternyata kata mereka “catatan-catatan” ini sangat bermanfaat bagi mereka. Itulah awal mulanya buku ini dibuat



Meski demikian bukan berarti bahwa dengan memiliki Buku ini Anda akan punya suatu jaminan buat Anda untuk lulus dalam seleksi masuk Prajurit TNI. Saya sebatas berusaha memberikan informasi tentang inspirasi dan semangat, juga bentuk, tahapan, contoh dan standar tes penerimaan Prajurit TNI. Selebihnya yang akan menentukan lulus / tidaknya Anda dalam tes penerimaan Prajurit TNI adalah diri Anda sendiri, serta Izin dari yang maha kuasa. Sebab jangan lupa jadi prajurit itu juga adalah panggilan jiwa, restu dari orang tua dan izin sang pemilik alam. Kalau Anda ingin menjadi seorang prajurit sesuai panggilan hati Anda, maka pemanfaatan waktu Anda sungguh sudah tertata dengan rapi, sarana dan prasarananya meski sederhana tetapi sudah ada. Begitu juga dengan instruktur yang melatih Anda agar jadi seorang prajurit tangguh semua sudah tersedia. Hanya tinggal menjalankan dengan perhatian yang sungguh-sungguh. Apakah hidup seperti itu menyenangkan Anda atau tidak ? Itu sangat tergantung niat Anda jadi prajurit tadi. Kalau Anda pada dasarnya memang hanya sekedar mencari pekerjaan, maka khidupan seperti ini adalah sebuah malapetaka, karena Anda tidak lagi bisa bebas. Tetapi kalau Anda prajurit sejati, maka cara hidup spartan seperti ini adalah sebuah kegembiraan.Anda berada dalam lingkungan sahabat satu Korps yang saling mendukung dan saling menghargai untuk kemaslahatan bersama dan nama baik satuan.

Nasehatku Bagi Para Calon Prajurit TNI

Memang harus diakui niat sesungguhnya merupakan modal awal yang tidak terhingga besarnya Tetapi yang sangat menentukan tentunya adalah strategi dan taktik untuk bisa lolos menjadi prajurit TNI dan jangan lupa takdirmu sendiri. Kau harus berupaya maksimak, tapi upayanya harus secara total. Kuasai ilmunya, latih fisik secara spartan dan iringi dengan Doa. Selebihnya pasrahkan pada yang maha kuasa. Bisa jadi DIA punya sesuatu yang lebih baik untukmu. Pertama adalah mempersiapkan diri secara baik dan benar, hal itu hanya bisa Anda lakukan kalau memang Anda mengerti ilmunya. Salah satunya ya misalnya dengan membaca buku seperti yang saya tulis ini “ Persiapan Tes Masuk Jadi Prajurit TNI”. Buku ini ditulis khusus untuk pemuda seperti Anda.  Menurut saya peluangnya Anda untuk bisa jadi prajurit TNI masih terbuka lebar, asal memang mau mempersiapkan diri dengan baik dan benar. Kedua pergilah ke dokter lebih baik lagi dokter tentara, biasanya mereka ada di rumah sakit militer. Di kotamu atau pasti ada rumah sakit yang seperti itu, kalau tidak ada ya dokter umum juga tidak jadi persoalan. Yang penting anda ketahui sebenarnya adalah kualitas kesehatan Anda sendiri. Yang disebut kualitas kesehatan yang baik itu adalah yang mempunyai keriteria sebagai berikut: Anda mempunyai tekanan darah ideal 120/80; detak Jantung ideal 60-90; HB darah ideal 14-16 gr; gula darah Anda normal; kadar kolestrol normal; hasil Rongent Paru-paru normal; gigi sehat; tidak menderita Ambeien/wasir; tidak menderita Varikokel; tidak menderita Varises; jantung Anda sehat; mata normal dan tidak buta warna; tambahan lagi kalau berenang Anda bisa gaya bebas minimal dapat 25-50 meter.

Kalau kesehatan Anda ternyata hasilnya baik maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan kemampuan fisik secara baik, dalam hal ini anda bisa pada Bab III Persiapan Mengkuti Tes Kesemaptaan Jasmana. Seperti kita ketahui, kesemaptaan itu terbagi pada dua bagian Samapta A dan B. Pada samapta A anda dituntut untuk mampu lari sejauh lebih dari 2400 meter dalam tempo 12 menit. Untuk bisa mencapat nilai 100 Anda harus bisa lari sejauh 2800 meter dalam 12 menit. Ingat untuk mencapai target itu tidak mudah, Anda bisa bayangkan pelari terbaik dunia saja perlu waktu 10 menit untuk bisa mencapai jarak 3000 meter. Nah sekarang cek kekuatan lari Anda, kalau baru bisa dibawah 2400 meter itu berarti nilai anda baru 5. Anda perlu melatih lari anda sehingga pada saatnya tes tiba anda mampu mencapai 2800 meter.
Begitu juga dengan ke samaptaan B nya, sekarang coba kemampuan Push-Up, Sit-Up, Pull-Up dan shuttle run Anda. Lihat gerakan yang benar dan berapa nilainya pada Bab III, dan periksa kemampuan Anda. Saya percaya nilainya paling banter baru mencapai rata-rata 60 persen atau malah masih kurang dari itu. Kenapa saya sebut demikian? Karena untuk mencapai nilai terbaik atau 100 itu Anda memang harus benar-benar melakukan persiapan atau latihan secara benar dalam waktu lama. Katakan dalam waktu satu tahun secara terus menerus. Dengan kata lain Anda harus melakukannya sungguh-sungguh dan profesional. Padahal banyak anak muda melakukan latihan persiapan ini seadanya saja bahkan seolah malu-malu atau hanya seingatnya saja. Anda jangan berbuat seperti itu.
Secara bersamaan anda juga harus mempersiapkan Tes Mental Ideologi. Ingat TNI itu adalah benteng negara yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Karena itu Anda harus paham benar apa itu Panca Sila. Perlu Anda pahami, Mental ideologi adalah kondisi jiwa seseorang terhadap keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin dinyatakan/diwujudkan dalam kenyataan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk bisa menjawab dengan baik dalam tes mental Ideologi: anda perlu mempersiapkan kemampuan diri anda terkait :

  •      Anda harus Paham Tentang Pancasila dan UUD 1945, kemudian setia kepada Pancasila dan mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  •     Taat pada Hukum dan UU yang berlaku, pastikan bahwa anda patuh kepada hukum dan perundang-undangan yang berlaku
  •      Pahami apa itu NKRI dan jadikan diri anda untuk bisa mempunyai rasa cinta dan mampu  memelihara dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  •     Setia kepada pemerintah Republik Indonesia yang sah
  •     Memiliki wawasan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  •     Mmemlihara dan meningkatkan kesadaran bela negara. 

Berikutnya adalah persiapan psikotes, untuk jelasnya baca kembali Bab V Persiapan Mengikuti Psikotes. Kalau di Kota atau daerah anda ada Klinik psikologi ada baiknya Anda berkunjung dan menyatakan niat Anda. Para psikolog biasanya sudah tahu apa yang akan disampaikannya kepada Anda. Ingat selama ini anggapan awam Psikotes merupakan satu hal yang menarik, karena banyak orang merasa bahwa psikoteslah yang menggagalkan keinginan mereka untuk bergabung dengan institusi yang mereka dambakan. Mereka merasa psikotes adalah satu hal yang sulit ditaklukkan dan membutuhkan persiapan khusus.Pengalaman banyak orang dalam menghadapi psikotes berbeda antara yang satu dan lain dan sebenarnya psikotes hanya sebagai alat yang dipakai untuk menentukan pekerjaan yang sesuai bagi seseorang sesuai dengan kejiwaannya. Jadi kalau jiwa Anda memang tidak sesuai untuk tugas-tugas prajurit, maka dalam psikotes Anda hal seperti itu akan jelas terlihat. Tapi kalau Anda tetap ingin jadi prajurit dan tidak peduli cocok atau tidak dengan panggilan jiwa Anda, maka hal itu dapat Anda lakukan dengan mempelajari secara sungguh-sungguh bagaimana sebenarnya jiwa seseorang yang cocok untuk prajurit. Maka bentuklah jiwa Anda seperti itu.Percayalah Anda pasti bisa.

Anda bisa baca pada Bab V Persiapan Menghadapi Psikotes. Misalnya Tes Kraeplien/Pauli. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon Prajurit TNI diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Karena itu Anda harus fokus, ulet dan tahan banting. Apapun yang terjadi Anda harus tetap fokus dan tidak terpengaruh. Intinya adalah Anda dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ragam tes yang akan Anda hadapi.

Anda juga perlu memperkuat pengetahuan Umum anda, hal ini bisa dilakukan dengan jalan membaca dan mengikuti pemberitaan dalam media, baik itu TV atau media sosial lainnya seperti Facebook maupun tweetter. Kalau selama ini anda bersikap cuek bebek, maka itu harus anda ubah. Anda harus peduli dan tahu apa yang terjadi disekitar Anda mulai dari Dunia, regional (Asean), Indonesia, Jakarta dan Kota Anda. Ingat perinsip SIABIDIME atau 4 W + H yakni Siapa? Bilamana? Dimana? Dan Mengapa? Atau What (Apa), When (kapan), Where (di mana) + How ( Bagaimana). Jadi setiap anda membaca atau melihat TV maka pola siabidime ini harus anda terapkan. Kalau ternyata pemberitaan itu tidak lengkap maka anda harus lengkapi sendiri dengan mencari sumber-sumber informasi yang relevan, khususnya yang ada kaitannya dengan kehidupan prajurit. Sehingga pengetahuan umum Anda akan bertambah secara signifikan. Hal berikut yang perlu Anda perhatikan adalah kesiapan saat anda akan menghadapi kegiatan tes itu sendiri.  Dalam artian lakukan persiapan dengan baik. Jangan sampai Anda mendapat masalah karena perlengkapan yang Anda bawa kurang lengkap. Sudah pasti Anda harus membawa tanda identitas. Bawa KTP asli, dan bawa juga seluruh dokumen terkait proses lamaran (surat panggilan, kartu peserta, pengumuman, bahkan berkas lamaran). Begitu pula alat tulis yang diperlukan, bolpoin, penghapus tinta, pensil, karet penghapus, dan serutan pensil. Perhatikan pensil apa yang diminta, apakah 2B atau HB, atau jenis lain.

Siapkan perangkat cadangan, jangan sampai Anda kebingungan ketika bolpoin Anda tiba-tiba macet atau pensil Anda patah. Biasanya kecepatan kerja sangat diperlukan sehingga ketika macet atau patah. Lebih baik Anda sudah siap dengan cadangan dan tidak membuang waktu untuk mengganti isi bolpoin atau menyerut pensil. Bawa juga bekal makan siang dan minum karena kadang tidak disediakan. Kalau waktunya singkat, daripada Anda mengambil risiko terlambat karena harus antri di tukang bakso, lebih baik Anda membawa bekal makan siang sendiri. Kepentingannya adalah Anda siap secara fisik agar bisa bekerja optimal, jadi abaikan rasa malu karena “sudah gede kok bawa nasi dari rumah”. Kalau kebetulan Anda sedang batuk, siapkan permen pelega tenggorokan untuk mengurangi gangguan. Kalau ada hal lain yang Anda perlukan, seperti kacamata, tissue (kalau Anda sedang pilek), jangan lupa untuk membawanya. 

Hadir lebih awal

Selain untuk memastikan Anda tidak terlambat, hadir lebih awal juga membuat Anda sempat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Kalau Anda dari luar kota, maka carilah tempat kost atau hotel/pengenipan yang terdekat dengan lokasi Ujian atau Tes. Setidaknya ini akan mengurangi ketegangan. Jika Anda hendak membawa kendaraan sendiri, pastikan dulu beberapa hari sebelumnya apakah cukup mudah mencari tempat parkir di sana. Ingat, kadang peserta tes bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang. Jangan sampai Anda terlambat hanya karena berputar-putar mencari tempat parkir. Jika memungkinkan, lebih baik tidak usah membawa kendaraan sendiri. Kalau ada, mintalah kerabat Anda untuk mengantar dan meninggalkan Anda di tempat Tes.

Mengikuti proses registrasi dengan baik


Kadang-kadang sebelum Tes ada proses registrasi dahulu. Perhatikan penjelasan yang diberikan, mungkin Anda diminta mengantri dan menyiapkan sesuatu (misalnya KTP, surat panggilan, atau kartu peserta). Siapkan selagi Anda mengantri, sehingga di meja registrasi Anda tidak sibuk mencari-cari dari tas dan kebingungan ketika yang dicari terselip di antara barang-barang lain. Jangan keliru memberi data pada petugas registrasi dan perhatikan dimana ruang tes Anda, jangan sampai keliru masuk ruangan. Pastikan Anda sudah melihat Kursi Tes Anda.Apa yang diuraikan dalam buku ini memang benar-benar kebutuhan yang riel bagi seorang calon prajurit menghadapi Tes. Jangan lupa untuk selalu berdoa pada Tuhan yang maha Kuasa. Mintakan pertolongannya, kalau ini memang jalan hidupmu maka mintalah agar semuanya dimudahkan dan sebaliknya kalau ternyata bukan ini Jalan yang dipersiapkan untukmu maka mudahkanlah prosesnya. Setelah itu majulah dengan semangat percaya diri tetapi dengan tetap rendah hati dan sopan.

Kamis, 14 Desember 2017

Negara- Negara Besar Berupaya Tapsir Ualng UNCLOS






RI Perlu Siaga: Negara- Negara Besar Berupaya Tapsir Ualng UNCLOS

 Indonesia harus aktif dalam berbagai forum internasional untuk memastikan konvensi hukum laut PBB, UNCLOS, tidak salah dipahami. Sebagai negara kepulauan, Indonesia akan paling dirugikan jika konvensi itu diselewengkan. Pakar hukum internasional Universitas Nasional Singapura, Robert Beckman, mengatakan, tidak semua negara meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum Laut (UNCLOS). Sejumlah negara juga berpotensi mempunyai pandangan berbeda soal UNCLOS.

”Indonesia harus aktif di forum-forum internasional agar perbedaan pemahaman UNCLOS tidak merugikan Indonesia,” ujar Beckman pada simposium Hari Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri, Rabu (13/12), di Jakarta. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Organisasi Maritim Internasional (IMO) Rizal Sukma, serta Utusan Khusus Presiden untuk Penetapan Perbatasan Maritim Eddy Pratomo juga menjadi pembicara dalam simposium itu.

Beckman mengatakan, status negara kepulauan Indonesia diakui dunia internasional karena ada UNCLOS. Padahal, Indonesia sudah mendeklarasikan diri sebagai negara kepulauan sejak
13 Desember 1957. Hari deklarasi itu diperingati sebagai Hari Nusantara. Namun, negara-negara lain tak mengakui deklarasi itu dan Indonesia harus menerima fakta, laut di antara pulau-pulaunya bukan wilayah hukum Indonesia.

”Sebelum UNCLOS, laut teritorial Indonesia hanya diakui 3 mil (sekitar 5,5 km) dari garis pantai. Setelah UNCLOS, Indonesia bisa menarik garis perbatasan dari landas kontinen dan semua (perairan dan daratan) di dalam garis itu menjadi wilayah Indonesia,” tuturnya. Rizal Sukma mengatakan, ada upaya menafsirkan ulang UNCLOS oleh negara-negara besar agar sesuai dengan kepentingan mereka. Hal itu bisa mengancam Indonesia.

Letak geografis Indonesia membuka peluang negara lain menafsirkan UNCLOS secara berbeda dan melanggar kedaulatan Indonesia. Semua negara harus melewati perairan Indonesia, baik teritorial maupun zona ekonomi eksklusif, untuk kepentingan niaga dan militer. Sebab, jalur pelayaran vital global harus melewati Selat Malaka, lalu menyisir di sekitar Natuna. ”Indonesia harus asertif di forum internasional dan memastikan UNCLOS tidak ditafsirkan berbeda,” kata Rizal.

Ia mengatakan, perubahan nilai laut dari sekadar ekonomis menjadi strategis membuat solusi sengketa maritim semakin sulit dicari. Sumber daya maritim dan sengketa perairan juga lebih mungkin terjadi. Hubungan antarnegara akan cenderung menjadi perseteruan kekuatan laut. Akibatnya, akan terjadi perlombaan persenjataan di laut. Persaingan di Laut China Selatan dan Samudra Hindia adalah mimpi buruk bagi Indonesia. Sebab, Indonesia berada di pusat dua perairan itu.



Pelanggaran

Achmad Taufiqoerrochman mengatakan, setelah UNCLOS disahkan pada 1982 sekalipun, masih ada negara yang belum mau menghormati kedaulatan Indonesia di wilayah yang penetapannya sudah sesuai UNCLOS. Hal itu, antara lain, tecermin pada insiden Bawean tahun 2003. Kala itu, pesawat F-16 Amerika Serikat terbang sampai di atas Pulau Bawean yang terletak di utara Jawa. AS beralasan, mereka bebas bergerak di mana saja sebagai bagian dari kebebasan bernavigasi (FON). Sampai sekarang, AS memang tidak meratifikasi dan mengakui UNCLOS.


Kini, pelanggaran laut paling banyak terjadi di sekitar Natuna, Kepulauan Riau. Sebanyak 62 persen pelanggaran laut terjadi di sana dalam bentuk pencurian ikan, latihan militer, hingga perlintasan tanpa izin. Eddy Pratomo mengatakan, masalah di sekitar Natuna, antara lain, muncul karena belum selesainya beberapa titik perbatasan Indonesia dengan Vietnam dan Malaysia. Titik perbatasan itu masih terus dirundingkan sampai sekarang. Malaysia berkepentingan dengan Natuna karena wilayahnya pada sisi semenanjung dan daerah di Kalimantan dipisahkan Laut Natuna. Sumber : Kompas.id, RI Harus Aktif Jaga UNCLOS; Ada Upaya Penafsiran Ulang oleh Negara-negara Besar yang Ancam Kedaulatan, 14 Desember 2017  (RAZ)

Minggu, 26 November 2017

Membaca Strategi Jokowi Membangun Perbatasan



Membaca Strategi Jokowi Membangun Perbatasan


Di era pemerintahan SBY sebetulnya semangat dan rencana untuk menjadikan Perbatasan sebagai Halaman Depan Bangsa sudah sangat kencang. Hal itu ditandai dengan dibuatnya UU No 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara yang didalamnya ada terkandung untuk membentuk BNPP., yang waktu itu diidentifikasi sebagai suatu Badan “ super body” yang akan mengentaskan pembangunan Perbatasan. Juga sudah ada konsep pembangunan infrastruktur MP3EI yang terdiri dari 6 koridor. Masalahnya dan ternyata MP3EI dengan enam koridor tersebut, pembangunan infrastruktur perbatasan tidak ditemukan di dalamnya, maka praktis perbatasan tetap terisolasi. Akibatnya meski BNPP lahir dan berkembang tetapi dihadapkan dengan kondisi perbatasan yang masih terisolasi, maka praktis BNPP hanya seperti macan diatas kertas. Hanya bisa membuat kebijakan, membuat grand design pembangunan perbatasan tetapi tidak bisa di implementasikan.
Sebagai pencinta wilayah perbatasan, saya melihat dan merasakan bagaimana Strategi Nawacita Jokowi telah dan akan membawa perubahan besar terhadap pembangunan di Wilayah Perbatasan. Minimal ada beberapa hal yang menurut saya sangat phenomenal. Pertama, Jokowi telah bertekat dan sudah mulau membangun Jalan Paralel Perbatasan. Suatu hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kedua, Jokowi kemudian membangun kembali 9 PLBN di perbatasan, 7 diantaranya sudah selesai. PLBN itu kini terlihat megah dan membanggakan warga bila melihatnya.Ada perasaan bahwa pimpinan Negeri ini patut dihormati. Ketiga, pemerintahan Jokowi-Jk menggelontorkan Dana ke Perdesaan atau Dana Transfer Desa, suatu konsep yang belum pernah ada di Dunia dan hasilnya sudah mulai dirasakan di pedesaan. Keempat, Pemerintah Jokowi-Jk juga kini tengah menyelenggarakan peremajaan kebun rakyat, dan sudah dimulai lewat program peremajaan kebun sawit rakyat; nantinya akan bergeser ke kebun karet rakyat, kebun sahang rakyat dst.dst. Kelima, pemerintah Jokowi-Jk tengah menghidupkan dan mengkampanyekan pembukaan KEK, kawasan Ekonomi Khusus, meski sampai saat ini Pemda Perbatasan belum bisa memanfaatkannya. Dengan ke lima paket ini, dipercaya apa yang jadi kebutuhan Perbatasan untuk jadi Halaman Depan Bangsa sudah lebih dari Cukup, kini bagaimana Pemda Perbatasanlah yang diharapkan untuk menuntaskannya.

Masih Ingat Tol Laut Jokowi?

Kalau ingat Jalur Tol Laut Jokowi, maka saya pasti ingat OBOR nya Tiongkok atau “One Belt One Road”  yang dalam realitanya adalah jalur kereta api “China Railway Express” atau BRI, yang melewati 60 negara mitra. Dimulai dari kota Yiwu Tiongkok melewati Eurasia dengan total panjang 13.052 km, dan memerlukan sekitar 18 hari untuk mencapai titik barat ke Kota Madrid, Spanyol. Tiongkok menginisiasi dan memimpin BRI dengan program investasi 1,3 trilyun USD untuk menciptakan jaringan infrastruktur termasuk jalan, kereta api, telekomunikasi, jaringan pipa energi, dan pelabuhan di sepanjang BRI tersebut.
Program ini akan meningkatkan interkonektivitas ekonomi dan memfasilitasi pembangunan di Eurasia, Afrika Timur, dan lebih dari 60 negara mitra lewat Enam koridor Ekonomi: Tiongkok-Mongolia-Rusia, New Eurasia Land Bridge serta Tiongkok-Asia Tengah-Asia Barat, Tiongkok-Semenanjung Indochina, Tiongkok-Pakistan, Banglades-Tiongkok-India-Myanmar. Konektivitas SREB akan terhubungkan jaringan pipa hydrokarabon, rel kereta api kecepatan tinggi.
Secara harafiah memang yang disebut Tol Laut  merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok. Dalam penglihatan saya, ada persamaan konsep antara OBOR Tiongkok dan Tol Laut Jokowi. Hanya saja klasnya memang berbeda, kalau OBOR melintasi 60 negara internasional maka Tol Laut, melintasi 34 Provinsi Nusantara Tapi hakekatnya sama membenahi interkonektivitas guna meningkatkan peluang bisnis. Jadi kalau Tiongkok berani memberikan dukungan pendanaan bagi pembangunan jaringan infrastruktur termasuk jalan, kereta api, telekomunikasi, jaringan pipa energi, dan pelabuhan di sepanjang Jalur BRI tersebut; maka Pemerintahan Jokowi bersedia membangun jaringan 24 Pelabuhan berikut sarananya, serta menyediakan Kapal untuk mengarungi jalur sepanjang jalur Tol Lautnya. Dengan harapan Pemda mau berpartisipasi, untuk membangun jaringan infrastruktur guna menunjang kelancaran program Tol Laut dan tentu demi keuntungan Pemda nya sendiri. Pemda diharapkan dapat membuat jaringan jalan raya, telekomunikasi, serta berbagai jaringan penunjang bisnis lainnya untuk memudahkan menjangkau dan memanfaatkan Pelabuhan Tol yang ada di wilayahnya.
Tol laut terus berkembang dan menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat ini jumlah trayek tol laut sudah semakin bertambah. Sejak awal dicanangkan, proyek yang menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini semakin menunjukkan peningkatan. Dari sebelumnya hanya sekitar tujuh trayek, kini sudah bertambah enam trayek menjadi sekitar 13 trayek. "Tol laut itu kita sekarang ada tujuh lintasan, terus kita tambah lagi enam lintasan," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (31/7/2017). Proyek tol laut diprioritaskan untuk wilayah Indonesia bagian Timur. Namun, terdapat beberapa wilayah di barat, salah satunya  Sumatera dan Natuna.
"Terutama Indonesia bagian timur. Jadi, dari 12 sampai 13 rute itu, kira-kira 12 rute untuk timur. Yang ke barat itu untuk Sumatera bagian timur, dan yang kedua ke Natuna," tuturnya. Berikut 13 rute tol laut yang menyinggahi sebanyak 41 pelabuhan di Indonesia:
Rute T1, yaitu Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak; Rute T2, yaitu Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak; Rute T3, yaitu Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak; Rute T4, yaitu Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak ; Rute T5, yaitu Makassar-Tahuna-Lirung-Tahuna-Makassar ; Rute T6 , yaitu Tanjung Priok-Pelabuhan Kijing Mempawah-Natuna-Tanjung Priok ; Rute T7, yaitu Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok; Rute T8, yaitu Tanjung Perak-Belang Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak; Rute T9, yaitu Tanjung Perak-Kisar (Wonreli)-Namrole-Kisar (Wonreli)-Tanjung Perak; Rute T10, yaitu Makassar-Tidore-Tobelo-Morotai-Maba-Pulau Gebe-Maba-Morotai-Tobelo-Tidore-Makassar; Rute T11, yaitu Tanjung Perak-Dobo-Merauke-Dobo-Tanjung Perak ; Rute T12, yaitu Makassar-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Makassar ; dan Rute T13, yaitu Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak
Membuka Isolasi Perbatasan
Pemerintahan Jokowi-JK dengan  Strategi Pembangunan yang di ilhami oleh Gagasan Trisakti Soekarno yang di dalamnya terkandung tiga konsep besar yang bisa membangkitkan Indonesia menjadi bangsa yang besar baik secara politik, ekonomi maupun budaya, “Trisakti”. Gagasan inilah yang dikemas menjadi NawaCita langkah strategis taktis bagi  pembangunan nasional. Dalam implementasinya NawaCita menjelma menjadi langkah-langkah takktis presiden Jokowi dalam pembangunan Infrastruktur skala nasional. Ada 225 lebih, Daftar Proyek Strategis Nasional yang telah dituangkan dalam Perpres No 3 Tahun Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional tanggal 8 Januari 2016 dan di dalamnya terdapat Perintah pembangunan berbagai proyek yang diyakini akan mampu menjadikan Indonesia sebagai Negara yang menarik dan seksi dilihat dari sisi mana saja. Bahkan pada tahun 2014 sesaat terpilih Jokowi sudah mencanangkan akan membuka dan membangun Jalan Paralel Perbatasan sepanjang 2004 km; suatu hal yang pada era sebelumnya hanya dianggap mimpi.
.
Eranya Perbatasan dan Warga Perbatasan

Disamping pembangunan infrastruktur perbatasan, pemerintah Jokowi-JK juga memperhatikan kehidupan masyarakat Desa, yakni dengan pola pembangunan Desa lewat pemberdayaan Desa, yakni dengan mengalokasikan anggaran pembangunan bagi pedesaan, suatu langkah nyata yang belum pernah ada sebelumnya. Desa kini menjadi lebih kuat setelah pemerintah juga memberikan Dana Desa lewat dengan memberikan instrumen “dana transfer” ke desa, yang disebut dana desa (DD). Desa yang telah memiliki otoritas menjadi lebih bertenaga karena bisa mengelola anggaran sendiri (anggaran pendapatan dan belanja desa/APBDesa) dengan salah satu sumbernya dari DD (di samping enam sumber lain). Dana Desa pemerintah yang diberikan ke Desa jumlahnya juga luar biasa. Pada 2015 total DD Rp 20,7 triliun (dibagi ke 74.093 desa); 2016 sebanyak Rp 46,9 triliun (dibagi ke 74.754 desa); dan pada 2017 ini akan disalurkan Rp 60 triliun (dibagi ke 74.910 desa). Penyerapan DD tergolong fantastis. Tahun pertama terserap 82,72 persen dan tahun kedua 97,65 persen, di tengah situasi regulasi yang belum terlalu mapan, sosialisasi yang dikendalai waktu, dan persebaran desa yang sedemikian luas.
Apa yang terjadi ? Hasilnya luar biasa. Berbagai perubahan  kini muncul minimal dalam dua tahun pelaksanaan program DD ini, sekurangnya LIMA HAL POKOK[1] telah dirasakan di lapangan, yakni : Pertama, desa berdenyut kembali dalam kegairahan pembangunan aneka ikhtiar pembangunan dan pemberdayaan, seperti inisiasi pasar desa atau pembentukan badan usaha milik desa (BUMDesa). Kedua, transparansi anggaran menjadi keniscayaan baru sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggara pemerintahan desa. Ketiga, keswadayaan dan gotong royong terlihat kokoh karena seluruh program harus dijalankan secara swakelola, tak boleh diberikan kepada pihak ketiga. Keempat, ongkos pembangunan menjadi amat murah karena dikerjakan oleh warga desa dengan semangat keguyuban tanpa harus mengorbankan kualitas. Pada 2016 saja telah terbangun hampir 67.000 kilometer (km) jalan, jembatan 511,9 km, MCK 37.368 unit, air bersih 16.295 unit, dan PAUD 11.926 unit. DD juga dimanfaatkan untuk posyandu 7.524 unit, polindes 3.133 unit, dan sumur 14.034 unit. DD juga digunakan untuk membangun tambatan perahu 1.373 unit, pasar desa 1.819 unit, embung 686 unit, drainase 65.998 unit, irigasi 12.596 unit, penahan tanah 38.184 unit, dan ribuan BUMDesa (PPMD, 2017). Dengan menggunakan ukuran apa pun, efisiensi DD sangat mengagumkan. Kelima, munculnya aneka upaya untuk memperkuat kapasitas warga dan pemberdayaan lestari dengan basis budaya dan pengetahuan lokal. Banyak desa yang menginisiasi munculnya sekolah desa, sekolah perempuan, Dll
Kini Presiden Joko Widodo disamping memperkuat kemampuan Desa, presiden Jokowi merencanakan akan melakukan peremajaan terhadap kebun rakyat. Kebun yang selama ini tidak pernah teremajakan. Sebagai langkah awal presiden Jokowi akan meremajakan kelapa sawit kebun Rakyat. Setelah kelapa sawit, peremajaan perkebunan rakyat juga akan dilakukan untuk kebun KARET, KOPI, KAKAO DAN PALA. Suatu program yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Presiden sudah melakukan penanaman perdana peremajaan kebun kelapa sawit rakyat seluas 4.400 hektare di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Kita hanya berharap agar BNPP, Pemda perbatasan benar-benar mau melihat peluang ini dan ikut berbenah serta berperan serta dalam mewujutkan Perbatasan sebagai Halaman Depan Bangsa.


[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Tol_Laut
[2] Pemda Kalbar mengusulkan agar pelabuhan Kijing di Mempawah bisa jadi bagian Tol Laut, pelabuhan ini dibangun oleh Pelindo I bekerja sama dengan Pemda.
Sumber : Kompasian, Strategi Jokowi Membangun Perbatasan, 26 November 2017