Selasa, 16 Februari 2016

Buku Perbatasan : Pengembangan Pariwisata di Perbatasan



Saatnya Membangun Destinasi Wisata di Perbatasan
Yang jelas saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya membangun jalan raya parallel perbatasan serta berbagai infrastrukturnya. Pekerjaan ini diyakini tiga tahun lagi akan selesai. Maka saatnya Pemda terkait di Kalimantan untuk memanfaatkan sarana tersebut bagi pengembangan destinasi wisata yang menarik di perbatasan. Destinasi yang menggabungkan potensi wisata di Kalimantan ( Barat-Tengah dan Timur) dengan jalan parallel perbatasan tersebut.
Coba saja perhatikan, saat ini jalan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong (semula bernama Pos Pemeriksaan Lintas Batas) yang dulu hanya cukup untuk dua kendaraan berukuran bis saat saling berpapasan, kini dibuat menjadi empat jalur. Selain itu, jalan menuju Entikong juga dilebarkan dan diperkuat sehingga memudahkan kendaraan untuk lewat. Secara keseluruhan, pekerjaan pengembangan pembangunan PLBN Entikong dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti, sub inti dan pendukung dengan total lahan yang diperlukan sebesar 12 hektare. Ditargetkan pada Agustus 2016, sudah tuntas. Terutama untuk zona inti.
Dengan pembangunan tersebut, kondisi akses masuk ke PLBN Entikong diyakni bakal jauh lebih baik dibanding Tebedu, di sisi Sarawak. Di sisi Sarawak, tidak tampak adanya perubahan bangunan maupun jalan di pintu keluar masuk mereka. Namun begitu, Tebedu tetap terlihat rapi, teratur dan tidak semrawut. Selain di pintu keluar masuk negara, pemerintah juga membangun jalan paralel perbatasan. Salah satunya adalah berlokasi di dekat akses ke PLBN Entikong yakni jalan paralel perbatasan ruas Santos – Merau sepanjang 3,75 km yang kemajuan fisiknya sudah mencapai 65 persen. Jalan paralel perbatasan ruas Santos-Merau dan Balai Karangan – Senaning dibangun dengan nilai kontrak Rp27,9 miliar, dan dikerjakan selama 150 hari.
Semula jalan tersebut hanya selebar 4 meter. Pekerjaan peningkatan jalan akan melebarkan jalan tersebut menjadi 6 meter dengan total kebutuhan lebar termasuk badan jalan yang bervariasi dari 11 – 20 meter. Perbatasan Indonesia-Malaysia: Begini Cara Pembangunan Beranda Negara di Entikong
Jembatan Tayan merupakan jembatan yang melintang di atas Sungai Kapuas, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan itu menjadi bagian dari Jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah. Keberadaan jembatan tersebut menjadi yang terpanjang di Kalimantan dan nomor dua di Indonesia setelah Suramadu di Jawa Timur. Jembatan itu memiliki panjang keseluruhan 1.440 meter. Sementara lebar jembatan adalah tiga jalur kendaraan atau sekitar 11 meter dengan tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. Keberadaan jembatan itu saat ini menjadi salah satu topik menarik di media sosial. Cukup banyak masyarakat Kalbar yang memposting foto keindahan jembatan tersebut di media sosial.
Kemudian perbaikan ruas jalan antara Simpang Ampar – Sosok juga di Kabupaten Sanggau yang sempat terkendala pembangunannya hampir dua tahun, juga sudah dimulai pengerjaannya. Ruas jalan tersebut digarap sekaligus dalam dua paket. Untuk jalur jalan Sosok-Tayan sepanjang 41,6 Kilometer (Km) dan Simpang Tanjung-Kota Sanggau sepanjang 37,6 Km, dengan waktu pelaksanaan proyek 1.095 hari atau sekitar tiga tahun dengan masa pemeliharaan 370 hari kalender. Paket lainnya berada di Singkawang jalur bypass menuju Pemangkat. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar Jakius Sinyor, kedua proyek tersebut sudah memasuki tahun kedua pengerjaannya.



Potensi Destinasi Wisata Itu Ada dan Sungguh Memikat

Ya sudah saatnya pemda mulai menggali potensi pariwisata dengan jalan mulai membangun instruktur terkait pengembangan daerah destinasi wisata di perbatasan. Seperti kita ketahui ada banyak lokasi wisata yang bisa dijadikan ikon pariwisata perbatasan di sepanjang jalan parallel perbatasan, serta pengembangan kota-kota perbatasannya. Berikut lokasi pariwisata di Kalimantan Barat yang bisa di jadikan Ikon wisata perbatasan :
Pantai Temajuk  Kalau ingin hendak merasakan eksotisme pantai perawan di perbatasan Indonesia dan Malaysia pasti akan menjadi kenangan tak terlupakan. Pantai ini hanya berjarak 4 Km dari border Indonesia-Malaysia, dan anda dapat menuju kesana untuk merasakan kehidupan di tugu Ujung Negeri, atau sekedar berfoto dengan latar belakang bendera dua negara. Memang kalau dari Pontianak tentu ini merupakan perjalanan yang jauh dan melelahkan ke desa terpencil di Kec. Paloh, Kab. Sambas ini; tetapi percayalah ia akan terbayar ketika melihat birunya laut, dan putihnya pasir pantai Temajuk. Pemerintah tinggal memantapkan jalan rayanya serta memberikan insentif bagi para pengusaha Hotel yang mau berinvestasi di daerah yang elok ini.
Pulau Selimpai Masih di Kab. Sambas, Pulau Selimpai adalah pulau yang terpisah dari daratan utama oleh sebuah sungai. Pulau ini berbatasan langsung dengan laut Natuna, dan menawarkan pantai pasir putih dan jajaran hutan pinus. Pulau ini juga menjadi tempat penyu bertelur dan terdapat bekas penangkaran penyu. Dengan medan yang masih lebih mudah dari pantai Temajuk, pantai ini bisa menjadi alternatif bagi anda yang ingin menikmati pantai eksotis yang perawan di utara Kal-Bar.
Air Terjun Mananggar, Air terjun ini terletak di Kec. Serimbu, Kab. Landak sekitar satu jam dari perbatasan atau sekitar 5 Jam perjalanan darat dari Pontianak. Menawarkan air terjun yang masih alami di tengah rimba Kalimantan, maka anda akan merasakan pengalaman tak terlupakan disini. Berinteraksi dengan budaya masyarakat Dayak di sekitar air terjun juga akan memperkaya pengetahuan budaya serta menikmati cita rasa dayak asli.
Danau Sentarum. Taman Nasional Danau Sentarum adalah taman nasional yang terletak di Kab. Kapuas Hulu. Dari perbatasan ke kabupatan ini dapat ditempuh satu jam atau kurang, tergantung dimana nanti simpang jalan perbatasannya diambil ke wilayah ini. Danau Sentarum merupakan danau penampung air hujan. Dikala musim penghujan, maka danau ini akan pasang, dan menggenangi pepohonan disana. Dikala musim kemarau, air mengering dan membuat areal danau seolah menjadi padang Sabana. Danau ini merupakan habitat Ikan Arwana dan merupakan daerah lingkup perhuluan sungai Kapuas. Danau ini perlu dikembangkan dan ditunjang dengan kegiatan Riset terkait pengembangannya. Sehingga dia bisa jadi destinasi wisata yang menarik dan indah, juga menjadi pusat pengkaran ikan arwana secara ekslusif.
Bukit Kelam  Bukit Kelam adalah bukit batu yang terletak di Kab. Sintang. Dapat ditempuh sekitar dua Jam perjalanan darat dari Perbatasan. Batu ini kabarnya merupakan batuan monolit terbesar di dunia, lebih besar dari Uluru di Australia. Di kaki bukit ini, terdapat tempat ziarah jalan salib untuk agama Katolik. Mendaki bukit ini merupakan sesuatu yang menantang, dan cocok untuk mereka yang suka dengan olahraga panjat tebing.
Kota Singkawang  Singkawang sudah lama jadi Ikon Kota Imlek dan Cap Gomeh di Kalimantan Barat. Inilah tempat yang tepat untuk merasakan suasana kental etnis Tionghoa. Kota Singkawang adalah tempat dimana anda bisa merasakan budaya etnis tionghoa di tiap sisi kotanya. Kota yang dijuluki kota seribu kelenteng ini menawarkan atraksi Imlek dan Cap Go Meh, selain pantai pasir putih dan juga perbukitannya. Tidak seperti kota lain yang identik dengan peradaban etnis Tionghoanya dimana Bahasa Cina penduduknya sudah mulai luntur, Singkawang menawarkan sesatu yang berbeda dimana Bahasa Cina daerah seperti Hakka dan Tio Ciu masih digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Bukit Penjamur Bengkayang  Bukit ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 900 m. Terletak di Kabupaten Bengkayang, yang dapat ditempuh sekitar satu jam dari perbatasan dan atau 4 Jam jalur darat dari Pontianak, bukit ini tengah menjadi primadona dikalangan pencinta alam di provinsi ini. Dengan trek yang tidak terlalu sulit dan akses masuk yang mudah dijangkau, Bukit Penjamur ini menawarkan pemandangan lautan awan dan sunrise yang spektakuler.
Sebenarnya kalau potensi destinasi pariwisata ini dipadukan dengan lokasi-lokasi lain yang lebih memikat dan  jauh perbatasan tentu ia akan menjadi destinasi yang bisa di jual sebagai paket. Paket wisat yang memadukan akses jalan perbatasan dengan destinasi pariwisata yang ada diseluruh pulau Kalimantan. Semua itu bisa terwujud dan akan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan perekonomian yang bisa memberikan lapangan kerja yang menghasilkan. Kita percaya, kalau potensi itu bisa diciptakan dan bisa di padukan sebagai suatu paket yang menarik.