Sayangnya baru sekarang inilah, di era Jokowi hal
seperti itu mulai dilakukan, berbagai infrastruktur dibangun dan hasilnya sudah
mulai terlihat. Kapal kapal Kargo ukuran besar yang tadinya hanya sampai di
pelabuhan Singapura atau Malaysia kini sudah melaju ke Jakarta, bahkan
Kalimantan Barat sendiri sudah punya pelabuhan yang bisa di datangi kapal-kapal
raksasa kargo itu. Kawasan perlintasan
perdagangan dunia yang begitu strategis, sampai saat ini baru bisa dimanfaatkan
oleh negara Singapura dan sebentar lagi Malaysia, dua negara tetangga yang mampu menyuguhkan layanan, sarana dan
prasarana kelas dunia dengan cita rasa
dan keramah tamahan dari timur. Padahal dari segi apapun, kalau Indonesia bisa
menata diri, dan bersolek rupa maka dibandingkan dengan negara manapun di
sekitarnya pastilah tetap jauh lebih unggul. Dalam kondisi seperti itulah maka
penulisan buku ini. Buku dengan judul “PERTA HANAN KEDAULATAN DI PERBATASAN.
dilakukan. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan negara diselenggarakan
secara terpadu dan bertahap sesuai dengan kemampuan negara serta diarahkan
untuk mewujudkan pertahanan yang professional,
modern yang mampu menindak dan menanggulangi setiap ancaman. Selama ini
pembangunan pertahanan negara dilakukan, dengan memberi prioritas kepada
pembangunan Ekonomi Nasional. Tetapi kini ada suasana baru, pertama karena
ekonomi Indonesia diyakini akan terus membaik; kemudian produk industri pertahanan
nasional kita juga ternyata kian diminati di negara tetangga. Karena itu sudah
saatnya negara membenahi gelar kekuatan pertahanan kita secara keseluruhan
termasuk di wilayah perbatasan.
Sebagai pertahanan dia diwajibkan punya kemampuan
memonitor di wilayah terluar perbatasan nasional kita. Pada lokasi-lokasi
tertentu di perbatasan kita harus mempunyai Lapangan Terbang yang mampu
dimanfaatkan pesawat tempur. Di perbatasan semestinya ada gelar meriam batas
atau meriam pantai yang bisa menjangkau posisi strategis yang diperkirakan jadi
masuknya agresi musuh. Kodam perbatasan dan Polda perbatasan harus diperkuat
dengan kemampuan sesuai dengan kebutuhan realitas dan prediksi ancaman yang
ada. Mereka harus mempunyai kemampuan patroli dan menindak berbagai kegiatan
illegal yang merugikan kepentingan nasional. Itulah sejatinya ide-ide yang ada
pada saat penulisan Buku ini. Semoga bisa menjadi sesuatu yang bermakna bagi
pemerhati pertahanan di Perbatasan.
Seperti apakah gelar kekuatan pertahanan kita
dalam menjaga kedaulatan di perbatasan? Sejauh manakah aparat keamanan kita
mampu mengontrol pergerakan barang dan orang di perbatasan? Hal hal itulah yang
menjadi sasaran pengamatan dan menjadi Catatan seorang prajurit perbatasan
ini. Membaca buku ini secara perlahan
akan terlihat betapa kadang ketidak mampuan dalam menjaga kedaulatan negara
kita diperbatasan. Sehingga sering terjadi berbagai pemberitaan yang
menyuguhkan keprihatinan terkait payahnya managemen pengelolaan perbatasan
kedaulatan negara kita. Tapi setelah berita itu reda, ya kembali lagi ke pola
biasa, dan juga tidak akan mampu melakukan perubahan apalagi perbaikan. Itulah
yang terjadi hari demi hari. Perbatasan jadi menarik semua pihak, karena mereka
mencoba mencari kepentingan sektornya
masing-masing di sana.
Pertahanan suatu Negara atau seperti apa
pertahanan kedaulatan di Perbatasan juga harus dilihat sebagai fungsi-fungsi
yang bersifat permanen, selama eksistensi negara ada. Yang selalu akan berubah
dan mengalami penyesuaian adalah, “Analisis ANCAMAN (THREAT ASSESSMENT) yang
mempengaruhi besaran sumber daya dan kekuatan yang diperlukan dan bagaimana
sumber daya dan kekuatan itu diorganisir untuk keperluan pengelolaan dan
pertahanan, termasuk di wilayah perbatasan.” Analisis Ancaman-Lah Yang Menentukan
Apakah Ancaman Tersebut Bersifat Internal Atau Eksternal Serta Apakah
Penanganannya Bersifat Defensif Atau Ofensif. Termasuk apakah penanganan
pengelolaan dan pertahanan wilayah perbatasan akan lebih dititikberatkan pada
kawasan tertentu dengan memperhatikan derajat ancaman atau optensi ancaman
berdasarkan kondisi geografis sebuah negara.
Buku ini ibarat memungut kembali intisari tulisan-tulisan yang pernah ada di terbitkan di Web Wilayapertahanan.com dan menyajikannya demikian rupa agar ia tetap menarik meski apa adanya. Kadang diutarakan secara fulgar dan menohok meski secara umum sudah diupayakan agar tulisannya bisa diterima dalam norma kepenulisan biasa. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas partisifasi berbagai pihak yang tidak bisa kami sampaikan satu persatu di sini. Tetapi Buku dengan rangkaian pemikiran ini tidak akan bisa selesai tanpa bantuan mereka. Mereka bisa ada di Kemhan, biasa ada di Kodam terkait, Kemdagri, Kemlu dan Pemda terkait, Perguruan Tinggi Perbatasan terkait dan para pemerhati pertahanan perbatasan. Semoga bermanfaat.
Harmen
Batubara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar