Sabtu, 02 Maret 2013

Ekspedisi NKRI 2013 Jelajah, Teliti dan Silaturrahmi | WilayahPerbatasan.com

Ekspedisi NKRI 2013 Jelajah, Teliti dan Silaturrahmi | WilayahPerbatasan.com


Setelah menggelar Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatulistiwa 2012, tahun ini Komando Pasukan Khusus kembali mengajak para dan perguruan tinggi untuk Ekspedisi NKRI 2013 di Sulawesi. Tujuan ekspedisi ini adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud dan Minahasa (Sulawesi Utara), Kabupaten Bone Bolango (Gorontalo), Kabupaten Sigi dan Luwuk Banggai (Sulawesi Tengah), Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), Kabupaten Tanah Toraja dan Gowa (Sulawesi Selatan), dan Kabupaten Kolaka (Sulawesi Tenggara).
Ekspedisi NKRI 2013  dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Format ekspedisi meliputi Penjelajahan, Penelitian dan Komunikasi Sosial. Kementerian atau lembaga yang terlibat dalam Ekspedisi NKRI 2013  terdiri atas 14 Kementrian, 6 Lembaga non Kementerian, TNI dan POLRI. Salah satu lembaga non kementerian yang terlibat dalam ekspedisi ini adalah LIPI. Dalam hal ini, LIPI akan melibatkan Puslit Oseanografi dan Puslit Biologi.
Personel yang dilibatkan dalam ekspedisi NKRI  ini berjumlah 1.468 orang yang berasal dari Kopassus, Kostrad, Raider, Paskhas, Marinir, TNI AL, Pusjarah TNI, Penerbad, Dispenad, Pusterad, Polri, Kemenkokesra, Menwa, KNPI, mahasiswa, pemda, media cetak dan elektronik.
Unpad pun kembali ikut berperan serta menjadi bagian dalam kegiatan ekspedisi yang mengikutsertakan peneliti, dosen, pecinta alam, hingga para mahasiswa. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, digelar Sosialisasi “Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013”, Jumat (01/02/2013) di Bale Sawala Kampus Unpad Jatinangor. Dihadiri secara langsung oleh Komandan Jenderal Kopassus, sekaligus Komandan Ekspedisi NKRI, Mayjen TNI Agus Sutomo, Ia mengajak mahasiswa Unpad untuk bersama-sama melestarikan kekayaan Indonesia melalui ekspedisi tersebut.
Dari sisi Perguruan Tinggi ROHNYA “Ekspedisi ini memiliki kesamaan tujuan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni terdapat pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.” Bila diurai, kegiatan ekspedisi ini merupakan ajang silaturahmi nasional antara TNI, peneliti, pencinta alam, dan mahasiswa yang bersama-sama menjelajah daerah hingga ke kawasan terpencil untuk membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia. Terlebih lagi kali ini dipadukan dengan pembangunan fisik dari jajaran Kementerian Pekerjaan UMUM.
Dari dua ekspedisi sebelumnya, disamping memberikan pengalaman, juga sudah menemukan beberapa penemuan flora dan fauna baru atau langka. Bahkan, dalam Ekspedisi Khatulistiwa 2012 tahun lalu, peneliti dan mahasiswa telah menemukan sekitar 909 spesies flora dan fauna yang baru, langka, maupun yang belum teridentifikasi sebelumnya. Unpad sendiri mengapresiasi positif kegiatan ekspedisi tersebut. Menurut Wakil Rektor III Unpad, Dr. Setiawan, kegiatan ini mendorong mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi dengan berbagai komponen lainnya untuk bisa meningkatkan kepedulian serta meningkatkan karakter berdasarkan pengalaman selama ekspedisi. Unpad selalu mendorong para mahasiswanya untuk ikut terlibat dalam ekspedisi kali ini.
Komunikasi Sosial Kebangsaan
Sebanyak 20 kementerian/lembaga akan terlibat dalam tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi, yang melakukan penjelajahan, penelitian dan komunikasi sosial di sembilan kabupaten di Sulawesi. Ke-20 kementerian/lembaga yang terlibat itu, antara lain, Kementerian Koodinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, Kementerian Sosial, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dalam ekspedisi ini ke-20 kementerian-lembaga tersebut bisa langsung melakukan “action” di lapangan, sehingga bisa langsung menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat pedalaman maknanya. Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum bisa membangun infrasktruktur jembatan dan sumur bor dalam penyediaan air bersih di pedalaman. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa langsung membantu melakukan perbaikan kelas sekolah yang rusak. Begitu juga, Kementerian Kesehatan bisa memperbaiki puskesmas yang rusak dan menambah tenaga kesehatan bagi puskesmas yang kekurangan.
Ini yang membedakan dengan ekspedisi sebelumnya, di mana hanya melakukan penjelajahan dan penelitian. Ekspedisi kali ini berada dibawah naungan Kemenko Kesra dan hasilnya bisa lebih maksimal serta bisa menyentuh langsung kepada masyarakat pedalaman.
Jumlah personel yang terlibat dalam ekspedisi NKRI 2013 ini sebanyak 1.450 orang. 800 orang personel merupakan anggota TNI, Polri, mahasiswa dan pencinta alam dari pusat; sementara anggota TNI dan Polri serta masyarakat di daerah sebanyak 650 orang, sehingga totalnya diperkirakan mencapai 1.450 orang. Anggota TNI yang dilibatkan, yakni Pusat Sejarah (Pusjarah) TNI, Puspen TNI, Kopassus, Kostrad, Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, TNI AL, Raider, Marinir AL, Penerbad, Direktorat Zeni AD, Direktorat Topografi AD, dan Pusterad.
Juga ada beberapa tim yang dilibatkan dalam ekspedisi ini, yakni Tim Kehutanan (Kementerian Kehutanan, IPB, UGM, Wanadri dan anggota Kopassus); Tim ahli geologi dan potensi bencana (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Puslitbang Geologi Kelautan, Laboratorium Petrologi dan Mineralogi UNPAD, Pusat Survei Pemetaan Geologi Bandung, Geologi UGM, dan anggota Kopassus). Selain itu, Tim sosial budaya, yakni tim arkeologi UI; antropologi UI, FISIP UNPAD, UGM; dan Psikologi berasal psikolog UNPAD. Tim flora dan fauna berasal dari Puslit Biologi LIPI, Fak Biologi UGM, Undip, FMIPA UNPAD
Menurut Deputi I Menko Kesra Willem Rampangilei, mengatakan, tidak ada anggaran khusus dalam melakukan ekspedisi ini, namun anggaran tersebut berasal dari sejumlah kementerian/lembaga yang terlibat. Menurutnya anggaran tersebut dari kementerian terkait sesuai dengan program yang mereka miliki. Jadi dari anggaran masing-masing di integrasikan dalam program ekspedisi ini, demikian Willem.
Ia mengatakan, ada tiga roh dalam ekspedisi kali ini, yakni penjelajahan, penelitian dan komunikasi sosial. Dengan adanya penjelajahan prajurit TNI dan masyarakat lebih mengenal situasi daerah Indonesia, pasalnya Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Dari dua ekspedisi sebelumnya banyak temuan-temuan yang luar biasa baik dalam bidang flora, fauna, dan kearifan lokal masyarakat, katanya seraya mengatakan kehadiran ekspedisi ini merupakan perwakilan pemerintah untuk membina silaturahmi serta dapat langsung menyapa masyarakat, khususnya daerah terpencil yang belum tersentuh.
“Ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan bela negara, memberikan keterangan soal KB, membangun kerukunan, yang selama ini belum dapat dilaksanakan dengan efektif,” paparnya. Ekspedisi ketiga ini berbeda dengan ekspedisi sebelumnya, di mana akan didukung oleh sejumlah kementerian/lembaga yang terkait, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan. Sasaran utama ekspedisi ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tiga kegiatan, penjelajahan, penelitian dan Komsos. Kegiatan lainnya seperti seperti baksos, pengobatan gratis, sunatan massal dan lainnya.


Tidak ada komentar: