Kamis, 06 Agustus 2009

Meteorologi Maritim dan perairan Laut.



Konstelasi, persebaran letak, ukuran, bentuk fisik dan posisi geografi Indonesia termasukk hususnya karena terletak antara benua Asia dengan Australia, dan antara Samudera Pasifik dengan samudera hindia, menjadikan terjadinya proses penting meteorologi dalam bentuk iklim monsun (muson, monsoon), dan hidrooseanografi dalam bentuk dinamika massa air dalam evolusi ekologi indonesia. Dapat disebut antara lain dengan terbentuknya hutan tropika basah yang menutupi sebagian besar daratan wilayah Indonesia dan wilayah berekosistem sabana terutama diwilayah Nusa Tenggara. Secara umum, klimatologi indonesia dapat dikelompokkan kedalam musim hujan (akhir November-April) dan musim kemarau (Mei-Oktober), dengan masa transisi antar keduanya. 
Secara lebih rinci Tanner (2002) membagi wilayah Indonesia kedalam 5(lima) wilayah (region) meteorolgi : Wilayah bercurah hujan tinggi pada musim hujan dan kemarau. Wilayah bercurah hujan rendah pada musim hujan dan kemarau. Wilayah bercurah hujan cukup tinggi (sedang) pada musim hujan dan kemarau. Wilayah bercurah hujan tinggi pada musin hujan dan rendah pada musim kemarau. Wilayah curah hujan rendah pada musim hujan dan tinggi pada musim kemarau. Indonesia juga menjadi pusat aliran konvergensi (pumpunan, convergence) udara panas tropika keatas (konveksi, convection) yang ikut mempengaruhi kuat proses anomali meteorolgi dunia El Nino dan La Nina. Masing-masing anomali ini menyebabkan bencana kekeringan berkepenjangan dan hujan berlebihan (banjir dan genangan air) di Indonesia karena terjadinya pergeseran perairan hangatnya (warm pool) yang secara umum dibatasi oleh suhu perairannya yang lebih tinggi dari 28 derajat Celcius. Selain oleh muson, dibagian timur Indonesia khususnya di perairan laut utara Papua Nugini terdapat pusat pertemuan antara dua daerah konvergensi dan disebut daerah konvergensi wilayah antar tropika (intertropical convergence zone, ITCZ). Wilayah ini terletak dibagian utara garis katulistiwa dan konvergensi ini menyebabkan aliran massa udara pada Samudera Pasifik kearah barat. Aliran massa udara yang bersirkulasi kesegala arah. Sirkulaisi yang dapat melebar, transversal dan lintas lintang (cross latitude) terhadap putaran bumi, yakni yang cenderung berarah kutub-katulistiwa dinamakan sirkulasi Hadley. Dibagian bawah angin mengalir dari kutub ke ekuator, sedangkan dibagian atas angin mengarah sebaliknya. Sementara itu angin yang mengarah timur-barat seirama atau sebaliknya dengan arah perputaran bumi yang bersifat memanjang, longitudinal dan lintas bujur (cross longitude) disebut dengan sirkulasi Walker. Indonesia merupakan wilayah pertemuan kedua arah sirkulasi angin tersebut dan saling pengaruhnya sulit dibedakan atau dipisahkan, sehingga oleh karena itu sirkulasinya disebut dengan sirkulasi Hadley-Walker. Diselatan garis khatulistiwa terdapat aliran massa udara yang disebut dengan daerah konvergensi (pumpunan) wilayah Pasifik Selatan (South Pacific Conveegence Zone, SPCZ) yang berasal dari arah tenggara. Kedua pusat konvergensi ini bertemu diwilayah Indonesia bagian timur-utara. Llahude (2005) menyebut aliran massa air Samudera Pasifik-Samudera Hindia melalui selat-selat pada perairan Indonesia dengan Aus Lntas Indonesia (Arlindo, Indonesian through-flow), dan arus aliran massa air pada perairan Indonesia karena perbedaan monsun (muson, monsoon) dengan arus monsun Indonesia (Armondo), yang mengalir dan berubah arah karena perubahan monsun. Disamping itu juga membuktikan bahwa perairan laut Banda merupakan jantungnya gerakan Arlindo Pasifik-Hindia melalui peraira Indonesia. Perairan Ondonesia merupakan jalur aliran dinamik massa air perairan laut/lautan dunia yang penjelasannya disederhanakan dengan teon sabukberjalan aliran massa air laut dunia (the great ocean conveyer belt, Broeker 1991. Letak indonesia di daerah khatulistiwa engan karateristik geologi, geografi dan lingkungan hidup yang ada, maka evolusi kehidupan di Indonesia kemudian membentuknya sebagai wilayah yang bukan hanya merupakan daerah beraneka ragam hayati (biodiversity) paling tinggi (megadiversity) didunia, namun juga dikenal memiliki keanekaragaman geologi (geological diversity), serta keaneka ragaman budaya (cultural diversity) yang berupa suku, kebudayaan dan bahasa yang tinggi pula.

1 komentar:

harmen mengatakan...

Kepada Sahabat, kawan, teman para saderek sekalian, komentar anda semua di tunggu, khususnya lagi bari para konco yang suka akan masalah-masalah wilayah perbatasan, terimakasih.